Kamis, 26 Mei 2011

A Formidable Builder

Bachiro, 26 May 2011 at 7 am


1)        What is your name?
My Name is Mr. Sumardi.
2)        What kind a job do  Mr. Sumardi do now?
I became a builder
3)        Why do Mr. Sumardi do this job?
Because I didn’t have money to continue my study, so I choose this job. Because this job just need skill not brain. Firstly, I just follow my friends do this job because we are need money to keep us n my family alive.
4)        When Mr. Sumardi did this job for first time?
Since 1970 I did this job.
5)        Where far place Mr. Sumardi ever do for this job?
I ever live in Riau,  Medan and Kalimantan for do my job.
6)        What kind of the job Mr. Sumardi do in that place?
In Riau I’m n my partner make quay, in Medan make bulk asphalt and In Kalimantan make somebody’s home.
7)        What do Mr. Sumardi do if you didn’t get a job?
If I didn’t get a job for builder, I’m became parking.
8)        Why?
Because It is  my responsibility to support family. Because I have 3 grandchild who should i finance.
9)        Are your wife got a job or care home?
Yes my wife just stay at home (mengurus rumah).
10)   Is income enough for support your family and sufficient needs?
No, it isn’t. although not enough I always be grateful and whatever was in enough.
11)   Have somebody ever didn’t give income for your job  as a builder ?
Yes, it often happen. I ever do job for build a building. After we got 3 weeks to build, we felt there are awkward and then we are realize that the contractor  run off. So the owner stop this job n didn’t give us money too. Because the contractor  didn’t have responsibility for his crew and felt arbitarily. Yeah it’s lesson for my live actually.
12)   Have contractor ever give Mr. Sumardi bonus after finish the job?
No, I haven’t experience get bonus for whole my live. Maybe bonus in my life are get khealty, get happy, feel comfortable and of course be grateful anything the God give for me n my family.
So  the conclusionare  are
-             Mr Sumardi a builder who had been 
      long activities in his field.
-     When there is no job he worked as a 
   parking as an additional cost to complete daily needs
-      From his experience as a builder, 
  he stand strong and never give up in 
  the face of life despite the trials 
 and challenges of whack. But he believed what he was doing with a heart will never be in vain.
-       From my experience intervie with Mr. Sumardi i got many lessons  and the key is always thankful although feel not enough, learn sincere though not willingly. The point is that life keeps learning. Learn better and better in every step of our life. Without leave the God in every breath and step humans.


Kamis, 19 Mei 2011

PENGGUNAAN INFINITIVE

Yang dimaksud dengan infinitive adalah “to + verb1″. Misalnya: to run, to play, to sleep, to study, to do, to clean, to grow, to kick, to smoke, ect.
Infinitives pada umumnya digunakan sebagai object kalimat. Selain itu, infinitives juga kadang-kadang digunakan sebagai subject kalimat.


A. Infinitives as Subjects
Sebagai subject kalimat, infinitive pada umumnya dalam bentuk infinitive clause.
Contoh:
1. To play kites when it’s very cloudy is very dangerous. ( Bermain layang-layang ketika mendung tebal sangat berbahaya).
2. To study the grammar is a must if you want to improve your English. (Belajar grammar merupakan keharusan jika kamu ingin meningkatkan kemampuan bahasa Inggrismu).
3. To play football when drizzling is very joyful. (Bermain sepakbola ketika hujan rintik-rintik sangat menyenangkan).
Dengan tidak merubah makna, ketiga kalimat di atas berturut-turut dapat diekspresikan sebagai berikut:
1. It is very dangerous to play kites when it’s very cloudy.
2. It is a must to study the grammar if you want to improve your English.
3. It is very joyful to play football when drizzling.
B. Infinitives as Objects
Sering kita harus menggunakan verbs setelah verbs lainnya. Jika verb diikuti oleh verb yang lain, maka verb yang mengikuti tersebut berfungsi sebagai object kalimat. Verbs yang mengikuti tersebut dapat berbentuk infinitive atau dapat juga berbentuk gerund, tergantung pada verb yang diikutinya. Verbs pada table berikut diikuti oleh infinitives.
agree (menyetujui)
appear (tampak)
attempt (berusaha)
claim (mengklaim)
decide (memutuskan)
demand (menuntut)
desire (berkeinginan)
expect (berharap)
fail (gagal) hesitate (ragu-ragu)
hope (berharap)
intend (bermaksud)
learn (belajar)
need (membutuhkan)
offer (menawarkan)
plan (merencanakan)
prepare (mempersiapkan)
pretend (pura-pura) promise (berjanji)
refuse (menolak)
seem (tampak)
strive (berusaha keras)
tend (cenderung)
try (mencoba)
want (ingin)
wish (berharap)
would like (ingin/mau)
begin (mulai)
can’t bear (tidak tahan)
can’t stand (tidak tahan)
continue (melanjutkan) dislike (tidak suka)
dread (takut)
hate (benci)
like (suka) love (cinta)
prefer (lebih suka)
start (mulai)
stop (berhenti) remember (ingat) forget (lupa)
Note :
• Verbs pada baris pertama selalu diikuti oleh infinitives (tidak pernah diikuti oleh gerund).
• Verbs pada baris kedua selain diikuti oleh infinitives juga dapat diikuti oleh gerunds dengan makna yang sama dengan bentuk infinitive-nya. (Lihat contoh 13-17).
• Verbs pada baris ketiga juga dapat diikuti oleh gerunds, tetapi maknanya berbeda dengan bentuk infinitive-nya. Lihat contah 18,-20 dan bandingkan perbedaan maknanya dengan contoh pada pembahasan tentang gerund).
Contoh:
1. Everybody has agreed to meet again next week. (Tiap orang telah setuju untuk bertemu kembali minggu depan).
2. Look! The newly born calf is attempting to stand on his own feet. (Lihat!. Anak sapi yang baru saja lahir itu sedang mencoba untuk berdiri di atas kakinya sendiri).
3. He claimed to have returned my book but I am a hundred percent sure that he hasn’t. (Dia mengklaim telah mengembalikan buku saya tetapi saya 100% yakin dia belum mengembalikannya).
4. Our government decided to lower the gas price. (Pemerintah kita memutuskan untuk menurunkan harga bensin). Note: gas = gasoline
5. The laborers of that company are demanding to get better salaries. (Pekerja-pekerja di perusahaan itu menuntut untuk mendapatkan gaji yang lebih baik).
6. If I make a mistake, please don’t hesitate to correct me. (Jika saya membuat kesalahan, jangan ragu-ragu untuk memperbaiki saya/jangan ragu-ragu memberitahu saya bahwa itu salah).
7. I was pretending to study hard when my mom entered my room last night. (Saya sedang berpura-pura untuk belajar keras ketika mama saya memasuki kamar saya tadi malam).
8. I am so sorry. I didn’t intend to hurt your feeling. (Saya sangat menyesal. Saya tidak bermaksud untuk menyakiti hatimu).
9. She refused to accept my help. (Dia menolak untuk menerima bantuan saya).
10. If you don’t strive to learn English, your English will not improve steadily. (Jika kamu tidak berjuang keras untuk belajar bahasa Inggris, bahasa Inggris kamu tidak akan terus meningkat).
11. I want to write down all of the English patterns on this blog. (Saya ingin menulis semua pola bahasa Inggris di blog ini).
12. He needs to borrow some money. (Dia perlu meminjam sejumlah uang).
13. I like to study English = I like studying English. (Saya suka belajar bahasa Inggris).
14. They just began to study math last night = They just began studying math last night. (Mereka mulai saja mulai untuk belajar matematika tadi malam). Note: math disingkat dari mathematics.
15. My grandmother couldn’t bear to hear the loud noise coming from the construction site = My grandmother couldn’t bear hearing the loud noise coming from the construction site. (Nenek saya tidak tahan mendengar suara keras yang datang dari lokasi pembangunan (i.e. gedung) tersebut.
16. They prefer to play football than (to) study = They prefer playing football tostudying. (Mereka lebih suka main sepakbola daripada belajar). Note: Kedua kalimat maknanya sama, tetapi grammarnya sedikit berbeda. Perhatikan dimana letak perbedaanya.
17. We started to try to study English last month = We started trying to study English last month. (Kami mulai mencoba untuk belajar bahasa Inggris bulan lalu).
18. I want to stop to smoke. (Saya ingin berhenti (melakukan sesuatu yang sedang dikerjakan) untuk merokok). Dalam kalimat ini, subject I ingin berhenti melakukan sesuatu agar dapat merokok. Bedakan artinya jika verb smoke dalam bentuk gerund.
19. My brother remembered to lock his car. (Kakak saya ingat untuk mengunci mobilnya). Dalam kalimat ini, subject my brother teringat dulu, baru kemudian dia melakukan aktivitas mengunci mobil). Note: Gunakan infinitive jika aktivitas dari verb yang mengikutinya akan dilakukan setelah action dari verb remember). Ini juga berlaku utuk verb forget.
20. My brother didn’t forget to lock his car. (Kakak saya tidak lupa untuk mengunci mobilnya).
2. Setelah object pronoun atau noun
Berbeda dengan verbs di atas, verbs pada tabel berikut umumnya membutuhkan object pronoun (i.e. me, you, him, her, it, them, us) atau noun sebelum diikuti oleh infinitive.
advise (menasehati)
allow (mengijinkan)
ask (menyuruh)
encourage (mendorong)
expect (mengharapkan)
force (memaksa) invite (mengundang)
need (membutuhkan)
order (memerintah)
permit (mengijinkan)
remind (mengingatkan)
require (membutuhkan) tell (memberi tahu)
want (menginginkan)
warn (memperingatkan)
would like (mau)
Contoh:
1. The teacher advised us to study harder. (Guru itu menasehati kita untuk belajar lebih giat).
2. Have your parents allowed you to have a boyfriend yet? (Apakah orang tua kamu telah mengijinkan kamu punya pacar?)
3. My mom asked me to help my younger brother (to) do his homework. (Mama saya meminta saya untuk membantu adik saya mengerjakan PRnya). Note: verb help dapat diikuti oleh infinitive atau verb1. Tetapi, verb1 lebih sering digunakan.
4. Ronny begged Rini to marry him. (Ronny memohon Rini untuk kawin dengannya).
5. The eruption of mount Merapi forced the villagers to flee their villages. (Meletusnya gunung Merapi memaksa penduduk-penduduk desa untuk meninggalkan desa mereka).
6. A success story can encourage people to be successful. (Sebuah kisah tentang kesuksesan dapat mendorong orang untuk sukses).
3. Setelah adjectives
Pada umumnya adjective dapat diikuti baik oleh infinitive maupun oleh gerund dengan tanpa merubah makna kalimat. Tetapi, ada beberapa adjective yang hanya diikuti oleh infinitive dan tidak pernah diikuti oleh gerund. Adjectives yang dimaksud disajikan pada table berikut.
able (dapat)
anxious (cemas, antusias)
boring (bosan)
common (umum)
dangerous (berbahaya)
difficult (sulit) eager (antusias)
easy (mudah)
good (baik)
hard (sulit)
pleased (senang)
prepared (siap) ready (siap)
strange (aneh)
usual (biasa)
Note: able dan capable memiliki arti yang sama (i.e. bisa/mampu), tetapi grammarnyasangat berbeda; able diikuti oleh infinitive, sedangkan capable diikuti oleh of + gerund (Lihat contohnya pada pembahasan tentang gerund).
Contoh:
1. Will you be able to finish your work by noon tomorrow? (Apakah kamu (akan) bisa menyelesaikan pekerjaanmu sebelum jam 12 siang besok?).
2. Yeyes is very eager to wear her new cloth. (Yeyes sangat antusias untuk mengenakan/memakai pakaian barunya).
3. I am lazy to go to study English. (Saya malas pergi belajar bahasa Inggris).
4. She is happy to give you this present. (Dia bahagia memberimu hadiah ini).
5. My father’s car is dirty enough to be washed. I am ready to wash it now. (Mobil ayahku cukup kotor untuk dicuci. Saya siap mencucinya sekarang).
6. We have to be strong to accept this bad news. (Kita harus kuat untuk menerima berita buruk ini).
4. Setelah nouns
Contoh:
1. I will go to a shopping mall to buy a new bag. (Saya akan pergi ke mall untuk membeli sebuah tas baru).
2. He is looking for a knife to peel the mango. (Dia sedang mencari sebuah pisau untuk mengupas mangga itu).
3. He climbed that tall tree to get his kite. (Dia memanjat pohon yang tinggi itu untuk mendapatkan layang-layangnya).
4. My father usually puts on his sunglasses to protect his eyes from the sun ray. (Ayah saya biasanya memakai kacamatanya untuk melindungi matanya dari sinar matahari).
5. Every driver has to push the brake to stop the car. (Setiap pengemudi harus menginjak rem untuk menghentikan mobil).
Negation
Infinitive dibuat negative dengan menempatkan particle (kata bantu) NOT di depan infinitive tersebut.
Contoh:
1. Everybody has agreed not to meet again. (Tiap orang telah setuju untuk tidak bertemu kembali).
2. Do you prefer not to study? (Apakah kamu lebih suka untuk tidak belajar?)
3. We have decided not to tell her the truth about what her boyfriend did last night. (Kita telah memutuskan untuk tidak memberitahu dia yang sebenarnya tentang apa yang pacarnya lakukan tadi malam).
4. Today is a holiday. I am glad not to go to school today.
5. The laborers of that company are demanding not to get laid off. (Pekerja-pekerja di perusahaan itu sedang menuntut untuk tidak diberhentikan /dirumahkan).

Sumber :
http://swarabhaskara.com/parts-of-speech/infinitive/

5 minuman penawar racun

Mengkonsumsi sayuran segar dan jus buah adalah cara alami detoksifikasi tubuh Anda. Selain itu, rutin mengkonsumsi lima minuman berikut ini juga bermanfaat membuang racun dalam tubuh:

Air putih
Dr Poonam Rathod, pakar kesehatan, mengatakan, konsumsi air putih secara teratur sesuai kebutuhan tubuh mampu membersihkan sistem pencernaan, serta menghilangkan racun dan sisa-sisa makanan yang menempel di usus. Ini membuat tubuh dan perut bersih dari limbah makanan.

Air kelapa segar
Cairan ini bisa mendetoksifikasi tubuh secara alami. Selain membersihkan saluran pencernaan, minum air kelapa akan meningkatkan kekebalan tubuh dan bermanfaat menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Jus Labu
Jus labu adalah obat alami yang sangat baik bagi mereka yang penderita masalah pencernaan dan keasaman. "Ini karena sifat basa-nya. Serat dalam sebotol jus labu juga menyembuhkan masalah pencernaan," kata Dr Rathod.

Teh hijau
Teh hijau adalah merupakan antioksidan alami yang mengandung polifenol, sehingga membantu meregulasi glukosa dalam darah. "Polyphenol menghambat pergerakan glukosa ke dalam sel-sel lemak, dan mencegah mereka memasuki aliran darah," jelas Dr Rathod.

Jus jeruk
Adalah sumber vitamin C, yang dikenal untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Jeruk kaya flavonoid, antioksidan, yang melindungi sistem kekebalan tubuh manusia dengan bertindak melawan kuman dan bakteri yang menyebabkan penyakit.

Sebagai tips, minuman detoksifikasi ini akan lebih baik jika dikonsumsi sebelum sarapan. Dengan cara seperti ini proses detoksifikasi akan berjalan dengan baik dan Anda bisa merasakan manfaat kesehatannya.



Sumber :
http://www.dechacare.com/5-Minuman-Penawar-Racun-Tubuh-I1076.html

Khasiat Brokoli Bagi Tubuh


TENTUNYA, Anda semua mengenal jenis sayuran yang satu ini. Bentuk khas yang berkerut-kerut membuat sayuran itu begitu mudah diingat. Ya, apalagi kalau bukan brokoli.

Brokoli memiliki nama latin Brassica Oleracea. Brokoli merupakan tanaman sayuran yang termasuk dalam suku kubis-kubisan (Brassicaceae). Oleh bangsa Yunani kuno, tanaman yang berasal dari daerah timur tengah ini sudah sejak lama dibudidayakan. Dan sayuran yang mengandung banyak vitamin C ini mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1970-an. Sampai saat ini brokoli sudah sangat popular sebagai bahan pangan.

Sudah sejak lama jenis sayuran yang mirip dengan kembang kol ini dipercaya memiliki khasiat yang sangat besar bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah untuk mengatasi segala urusan lambung. Seperti sayuran lainnya, brokoli kaya akan provitamin A atau karotenoid, vitamin E, asam folat dan vitamin C. Menurut beberapa pakar kecantikan, vitamin A pada brokoli mengandung antioksidan yang lebih baik dibandingkan antioksidan yang dimiliki oleh vitamin C. Selain itu, manfaatnya pada peremajaan kulit sangat baik karena revitalisasi evitel vitamin A dapat menghambat dan memperlambat penuaan pada kulit. Itu adalah salah satu dari sekian manfaat brokoli. Berikut beberapa ulasan mengenai manfaat brokoli serta cara mendapatkannya.

Mengatasi Semua Masalah Lambung

Brokoli bermanfaat untuk mengatasi sembelit. Dari masalah yang paling ringan. Brokoli mengandung nutrisi, fivonoid, dan serat. Seperti kita tahu bahwa serat dibutuhkan oleh tubuh untuk memperlancar proses pencernaan. Dan serat pada brokoli dapat mencegah timbulnya konstipasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan sembelit.

Penelitian terbaru dan lebih spesifik memberikan gambaran bahwa brokoli mampu menekan resiko beragam gangguan pencernaan seperti maag, infeksi lambung, dan kemungkinan kanker perut. Dalam sebuah studi di Jepang, para ahli menemukan fakta bahwa mengonsumsi 70 gram brokoli segar setiap hari selama 2 bulan dapat melindungi menusia dari bakteri perut yang terkait penyakit maag, infeksi lambung, dan kanker perut. Zat yang terdapat dalam brokoli yang paling penting untuk mencegah urusan lambung adalah sulforaphane juga mampu meningkatkan produksi enzim di hati. Enzim ini berperan menggandeng bahan-bahan karsinogen (menyebabkan kanker) yang dan mengeluarkannya dari sel. Selain itu, sulforaphane memiliki kemampuan untuk membunuh Helicobacter pylori (kuman pengganggu kerja lambung). Dan dalam dunia medis, kuman tersebut adalah penyebab utama luka dan kanker dan lambung.

Mencegah kerusakan sel pembuluh darah pada penyakit diabetes. Selain untuk urusan lambung, peneliti dari Universitas Warwick meyakini jika sulforaphane memiliki peran dalam memulihkan kembali pembuluh darah yang rusak akibat tingginya kadar gula darah (hiperglikemia), yang berkaitan erat dengan diabetes.

Alzheimer adalah bentuk dementia (berkurangnya ingatan) yang paling umum ditemui di kalangan orang tua. Penyakit aktivitas sehari-hari penderitanya. Sebenarnya sudah sejak lama brokoli diyakini memiliki peranan penting untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Banyak peneliti yang menduga bahwa brokoli mengandung senyawa antiacetylcholinesterase. Dalam penelitian yang dilakukan oleh King College di London, brokoli dianggap memiliki sifat antiacetylcholineaterase paling kuat.

Cara Mengambil Manfaat dari Brokoli

Untuk mendapatkan manfaat yang sudah disebutkan di atas, tentunya tak lantas begitu saja Anda bisa membeli brokoli dan mengonsumsinya. Kemudian berharap mendapatkan manfaatnya. Brokoli yang bagus memiliki warna hijau gelap dan bertekstur jelas kasar.

Ada beberapa cara untuk mengonsumsi brokoli, supaya Anda tetap mendapatkan manfaat bagi kesehatan. Bila Anda menyukai sayuran segar, brokoli bisa Anda konsumsi langsung. Atau bisa juga Anda jadikan sebagai salah satu isi lalapan dan juga dicampur dengan sayuran lain untuk salad. Pilihan lain, Anda bisa mengonsumsi brokoli dalam bentuk jus.

Bila Anda tak terlalu suka mengonsumsi langsung, Anda bisa memilih untuk merebus terlebih dahulu. Namun perlu diperhatikan, sebaiknya Anda tak mengukus atau merebus brokoli lebih dari 5 menit 1 inchi di atas air mendidih. Karena kandungan sulforaphane bisa hilang bila brokoli terlalu lama dimasak. Dan perlu diketahui, kandungan sulforaphane dalam brokoli segar lebih tinggi dibanding pada brokoli yang direbus atau kukus terlalu matang.

Bila ingin mencuci brokoli, sebaiknya Anda lakukan dengan mencucinya pada air kran yang dingin. Dan sebaiknya Anda jangan merendam brokoli karena zat aktif maupun nutrisinya dapat larut dalam air.



Sumber :
http://www.dechacare.com/Khasiat-Brokoli-Bagi-Tubuh-I721.html

Sukses Menjamu Klien, Bisnis Pun Lancar - Issue Wanita - Femina-online.com

Cepat Lelah & Mengantuk - Fahsion & Beauty - Femina-online.com

Cepat Lelah & Mengantuk - Fahsion & Beauty - Femina-online.com

Rabu, 18 Mei 2011

FOLLOW UR PASSION



Dalam buku berjudul Your Job is not Your Career, career coach, Rene Suhardono Canoneo, mengemukakan hipotesa menarik. Supaya kita bisa bahagia dengan pekerjaan kita, maka kita perlu mengejar impian, keinginan dan passion kita. Bekerja di bidang yang paling kita senangi, sekaligus bisa mendapat uang banyak dari situ, memang kedengarannya sangat menyenangkan, bukan?

TERGANTUNG PIKIRAN
Banyak orang yang mengatakan tidak menyukai pekerjaannya. Banyak pula yang merasa tersiksa dengan tuntutan target, dan selalu terserang mulas menjelang deadline. Sepertinya, kebahagiaan hidup terenggut habis oleh pekerjaan.

Seperti Mella (32) yang bekerja sebagai investment relations di sebuah perusahaan pertambangan. “Saya benci dengan pekerjaan saya. Tapi, pekerjaan ini memberi saya gaji besar. Sebagai orang tua tunggal yang harus menghidupi dua anak, jika saya harus mengejar passion saya, yakni traveling, bagaimana saya bisa menutup biaya kebutuhan hidup sehari-hari?”

Tak bisa dipungkiri, untuk mewujudkan apa yang disarankan Rene memang tak mudah. Mengenai dilema yang dihadapi Mella, Rene menjawab, mengejar passion tidak berarti harus keluar begitu saja dari pekerjaan yang sekarang.

Rene menyarankan, agar kita berhati-hati dengan apa yang kita pikirkan. “Kalau Anda merasa tak punya pilihan, Anda benar. Pun kalau merasa tidak bisa hidup jika berhenti bekerja, Anda juga benar,” kata Rene.

Mana yang harus dipilih? “Kembali ke diri Anda sendiri. Tepatnya, apa yang Anda pikirkan.” Lebih lanjut, Rene menjelaskan, hal pertama yang harus dibenahi adalah bagaimana Anda memandang apa yang ada di depan Anda. “Kalau Anda melihat semuanya sebagai prahara, maka praharalah yang terjadi. Kalau Anda melihat segala sesuatunya sebagai peluang, maka peluanglah yang terjadi,” papar Rene.

“Tidak ada orang lain selain Anda sendiri yang bisa membantu. Kalau waktu Anda habis untuk pekerjaan, tapi Anda tidak bahagia, kenapa mau terus melakukannya? Kalau Anda memilih bertahan dengan alasan tertentu, uang misalnya, silakan, tapi jangan komplain,” paparnya.

Hal lain yang juga menjadi pemahaman umum adalah pernyataan ‘Saya tak bisa mendapatkan uang dari passion saya’. Bagi Rene, pernyataan yang pesimistis itu harus diubah menjadi, ‘Bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkan uang dari passion saya?’ “Energi sebaiknya bukan untuk membuktikan bahwa passion Anda bisa menghasilkan uang atau tidak. Tapi energi difokuskan untuk memikirkan, ‘Bagaimana caranya saya bisa bertemu orang, mengembangkan satu strategi supaya passion saya bisa menghasilkan uang’,” tutur Rene.

Rene menambahkan, ciri orang yang bekerja dengan passion, mereka menikmati pekerjaannya, meskipun untuk itu ia harus bekerja dengan jam kerja yang panjang ataupun di bawah tekanan deadline ketat. Mereka tidak pernah menganggap pekerjaan sebagai pengorbanan. Bagi mereka, uang, penghasilan dan materi bukanlah prioritas yang dicari.

Ciri berikutnya, ia memiliki tujuan. “Tujuan di sini bukan punya mobil mewah atau rumah besar, tapi segala hal dalam hidup yang benar-benar penting buat Anda, yang bisa membedakan ada dan tidak adanya Anda,” ujar Rene.

SEKEDAR LUXURY TALK?
Bicara soal passion, banyak pertanyaan yang mengemuka, bagaimana caranya menemukan passion? Bisakah membawa passion dalam pekerjaan kita sekarang? Apakah harus keluar dari job sekarang untuk mengejar passion?

Masalahnya, banyak orang yang ketika ditanya passion-nya, mereka tak tahu jawabannya. Menurut Rene, passion tidak sama dengan hobi. Passion juga tidak ada hubungannya dengan kebiasaan ataupun keahlian kita. Passion adalah bidang yang paling Anda nikmati saat mengerjakannya. Aktivitas yang ingin selalu Anda lakukan, meskipun Anda tidak dibayar untuk melakukannya.

Rene mengakui, sebagian orang mengomentari, diskusi passion tidak lebih dari luxury talk. Seperti curhat Dita misalnya, “Saya sudah menganggur dua tahun. Posisi di perusahaan yang saya impikan tak kunjung bisa saya raih. Saya ingin realistis saja, begitu ada perusahaan yang mau menerima saya, untuk posisi apa pun itu, saya akan menerimanya,” katanya.

Hal ini dijawab singkat oleh Rene, “Jalani saja apa yang perlu dikerjakan untuk survive. Namun, janganlah pernah berhenti mencari dan menemukan passion Anda,” katanya menyemangati.

PETA RENCANA
Salah satu poin menarik tentang passion yang ditulis Rene dalam bukunya, yakni, passion adalah tentang self discoveries. Menemukan passion memang bukan hal yang instan dan mendatangkan manfaat ekonomis secara instan pula. Ada proses yang harus dijalani. Proses itu bisa cepat, bisa pula sangat lama.

Lalu apa yang perlu dilakukan? Pertama-tama, temukan terlebih dulu passion Anda.
• Bersikaplah jujur pada diri sendiri, miliki keyakinan dan kenali keunikan diri Anda.
• Berikan waktu luang untuk tekuni hobi.
• Perluas wawasan. Bertemu dan berdiskusi dengan orang-orang yang mungkin bisa membantu, membaca buku, mempelajari bahasa asing, mencoba hal baru.
• Keluar dari comfort zone. Memiliki perasaan nyaman memang wajib. Tapi comfort zone bisa menjadi ‘terlarang’ jika dipahami sebagai sebuah mental block. “Jika Anda merasa sudah puas, sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan, tidak ada kegairahan lagi, tidak merasa perlu belajar apa-apa lagi, tidak perlu melakukan apa-apa lagi. Anda harus menanyakan pada diri Anda sendiri, ada yang salah?”

Jika Anda sudah tahu passion Anda, langkah kedua adalah membuat peta rencana ke depan. Buatlah target jangka panjang dan jangka pendek. Jika pekerjaan yang sekarang Anda anggap bisa menjadi batu loncatan untuk mencapai impian Anda, tetaplah tekuni sambil menyiapkan strategi ke depan.

Ketiga, bersikaplah positif dan tidak gampang menyerah. “Saran saya, jangan pernah membatasi diri. Apalagi karena kritik orang lain, lantas membuat Anda mundur. Instrumen terbaik yang bisa mengkaji manusia -apakah itu assessment, tes akademik atau tes IQ- hanya punya andil 5 persen dari totalitas kita. Masa kita mau mendasarkan pilihan hidup kita pada yang 5 persen itu?” ujar Rene. Anggaplah hasil tes semacam itu sebagai feedback.

Misalnya, passion Anda adalah menulis dan Anda ingin mengejarnya, jangan mudah menyerah bila artikel Anda selalu ditolak oleh berbagai media massa. Daripada terus menangisi kemalangan diri, menurut Rene, mending berpikir begini “Nggak apa-apa, deh, orang lain bilang saya tidak bisa menulis. Memang penulis lain selalu lebih banyak. Toh, saya tidak harus meyakinkan orang lain. Saya hanya perlu meyakinkan diri sendiri bahwa bila saya terus melakukannya, bisa jadi setahun lagi karya saya akan lebih baik,” saran Rene.

Einstein yang disebut-sebut jenius bahkan perlu waktu 25 tahun sampai teori relativitasnya bisa diterima. “Kalau kritik membuat Anda ‘mati’, ya sudah, tidak perlu melakukan apa-apa. Karena, dengan demikian tidak akan ada yang mengkritik Anda. Tapi, toh, Anda tidak akan pernah bisa membuktikan apa pun.

Keempat, tak perlu takut membuat kesalahan. Banyak permasalahan taktis yang harus dijawab dalam proses memenuhi panggilan hati. Namun risiko tidak melakukannya juga ada. “Hanya dengan passion, Anda akan mencapai potensi optimal diri Anda. Passion juga dapat membuka pintu menuju hidup yang lebih menyenangkan, tidak sekadar diwarnai kepentingan ekonomis,” jelas Rene.

Kelima, aturan 70:20:10. Inilah ‘resep’ yang kerap disampaikan oleh praktisi kreatif, Yoris Sebastian, bagi mereka yang ingin berwirausaha sesuai passion-nya, tapi belum berani meninggalkan pekerjaan tetapnya begitu saja. Konsep yang dipaparkan Yoris ini memang lebih realistis. Mulaikan dengan membagi ‘diri’ Anda dengan 70:20:10 itu.

Maksudnya, “Sebanyak 70 persen untuk pekerjaan tetap yang memberikan penghasilan bulanan (meskipun mungkin pekerjaan itu tidak terlalu membanggakan atau menyenangkan bagi Anda). Karena, Anda tidak mau kan dapur berhenti mengepul?. Yang 20 persen, kerjakan sesuatu hal yang membuat Anda bangga, tapi kegiatan itu sedikit menghasilkan uang. Sedangkan 10 persen, kerjakan sesuatu yang monumental -bisa menghasilkan uang ataupun tidak- namun membuat kita bahagia,” saran Yoris.

Penulis: Ficky Yusrini

[Dari femina 42 / 2010]

Sumber: http://www.femina-online.com/issue/issue_detail.asp?id=715&cid=2&views=206